Kacang panjang adalah tanaman/tumbuhan yang buahnya sangat unik, aneh, langka, ajaib, dsb, karena hanya tanaman ini satu-satunya tanaman dengan buah yang tidak akan pernah pendek, walaupun buahnya sudah dipotong-potong tetap saja panjang, tidak akan pernah menjadi pendek. Masyarakat dunia menyebutkan dengan nama Yardlong Beans/Cow Peas. Plasma nutfah tanaman kacang panjang berasal dari India dan Cina. Adapun yang menduga berasal dari kawasan benua Afrika. Plasma nutfah kacang uci (Vigna umbellata) diketemukan tumbuh liar di daerah Himalaya India, sedangkan plasma nutfah kacang tunggak (Vigna unguiculata) merupakan asli dari Afrika. Oleh karena itu, tanaman kacang panjang tipe merambat berasal dari daerah tropis dan Afrika, terutama Abbisinia dan Ethiopia. Perkembangan paling pesat di negara beriklim panas tropis seperti Indonesia. Kacang panjang (Vigna spp.). di Indonesia merupakan mata dagangan sehari-hari. Pendayagunaan kacang panjang sangat beragam, yakni dihidangkan untuk berbagai masakan mulai dari bentuk mentah sampai masak. Prospek ekonomi dan sosial kacang panjang sangat cerah, sehingga budidaya kacang panjang cukup menjanjikan. Dalam tahun-tahun terakhir banyak permintaan baik dalam maupun luar negeri, dimana permintaan tersebut belum terpenuhi. Kacang panjang juga dipromosikan sebagai sumber protein dan mineral. Dengan demikian sayuran ini menarik perhatian konsumen yang mengerti arti nilai gizi dan kualitas makanan. Sentra penanaman kacang panjang di Indonesia didominasi oleh Pulau Jawa terutama Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, DI Aceh, Sumatra Utara, Lampung dan Bengkulu.
Syarat Tumbuh
- Suhu idealnya antara 20-30 derajat C.
- Tempat terbuka (mendapat sinar matahari penuh).
- Iklimnya kering, curah hujan antara 600-1.500 mm/tahun.
Tanaman tumbuh baik pada tanah Latosol / lempung berpasir, subur, gembur, banyak mengandung bahan organik dan drainasenya baik, pH sekitar 5,5-6,5. Suhu antara 20-30 derajat Celcius, iklimnya kering, curah hujan antara 600-1.500 mm/tahun dan ketinggian optimum kurang dari 800 m dpl.
Persyaratan Bibit
Bibit kacang panjang yang baik dan bermutu adalah sebagai berikut: Penampilan bernas/kusam, daya kecambah tinggi di atas 85%, tidak rusak/cacat, tidak mengandung wabah hama dan penyakit. Keperluan benih untuk 1 hektar antara 15-20 kg.
Penanaman
Penanaman kacang panjang untuk musim kemarau dilakukan pada bulan Maret. Pengolahan tanah dengan menggunakan cangkul dengan membuat bedengan ukuran lebar 80 – 90 dan tinggi 30 cm. Pupuk kandang (organik) yang sudah matang + 200 gram (8.000 kg/ha) disimpan pada lubang (cowakan) untuk tempat penanaman biji dengan jarak 60 x 40 cm. Penanaman dilakukan dengan cara tugal dengan jumlah benih 2-3 biji per lubang. Ada dua alternatif penggunaan pupuk buatan (an organik) : alternatif pertama terdiri dari Urea, ZA dan NPK (Phonska) dosis 100, 50 dan 150 kg/ha pupuk dilarutkan dalam air lalu disiramkan di sekitar tanaman dengan interval 7 hari sekali selama 7 kali ; alternatif kedua terdiri dari pupuk Urea, SP-36 dan KCI dosis 100, 100 dan 100 kg/ha diberikan pada tugalan/larik disekitar 5-10 cm jarak dari tanaman sebanyak 3 tahap pemberian. Perawatan lainnya adalah pemberian/pengaturan air, dimana air harus selalu ada pada saluran akan tetapi jangan sampai merendam guludan. Penyiangan dilakukan secara intensif agar pertumbuhan tanaman tidak terganggu. Pemasangan ajir dilakukan setelah sulur tanaman mulai keluar. Pemberantasan penyakit jamur pada tanaman dilakukan dengan fungsida seperti Dithane, Antracol; sedangkan untuk hama ulat grayak dan ulat penggerek polong dengan insektisida seperti Dursban, Padan, Supracide.
Benih tidak usah disemaikan secara khusus, tetapi benih langsung tanam pada lubang tanam yang sudah disiapkan.
Benih kacang panjang akan tumbuh 3-5 hari kemudian. Benih yang tidak tumbuh segera disulam.
Penyiangan
Penyiangan dilakukan pada waktu tanaman berumur 2-3 minggu setelah tanam, tergantung pertumbuhan rumput di kebun. Penyiangan dengan cara mencabut rumput liar/membersihkan dengan alat kored.
Pemangkasan
Kacang panjang yang terlalu rimbun perlu diadakan pemangkasan daun maupun ujung batang. Tanaman yang terlalu rimbun dapat menghambat pertumbuhan bunga.
Pemupukan
- Pupuk Dasar Pupuk diberikan di dalam lubang pupuk yang terletak di kiri-kanan lubang tanam. Jumlah pupuk yang diberikan untuk satu tanaman tergantung dari kondisi lahan, sebaiknya kacang panjang tidak menggunakan urea tapi cukup pupuk Za 50/ ha kg dan NPK 100 kg/ha.
- Pupuk Susulan
Pupuk susulan tanaman kacang panjang tipe merambat, diberikan 4 minggu setelah tanam, pupuk berupa NPK 100 kg/ha.
Pengairan
Pada fase awal pertumbuhan benih hingga tanaman muda, penyiraman dilakukan rutin tiap hari. Pengairan berikutnya tergantung musim.
Hama dan Penyakit
Hama
- Lalat kacang (Ophiomya phaseoli Tryon)
Gejala: terdapat bintik-bintik putih sekitar tulang daun, pertumbuhan tanaman yang terserang terhambat dan daun berwarna kekuningan, pangkal batang terjadi perakaran sekunder dan membengkak. Pengendalian: dengan cara pergiliran tanaman yang bukan dari famili kacang-kacangan dan pemberian regent G pada saat tanam kacang. - Kutu daun (Aphis cracivora Koch)
Gejala: pertumbuhan terlambat karena hama mengisap cairan sel tanaman dan penurunan hasil panen. Kutu bergerombol di pucuk tanaman dan berperan sebagai vektor virus. Pengendalian: dengan rotasi tanaman dengan tanaman bukan famili kacang-kacangan dan penyemprotan dengan - Ulat grayak (Spodoptera litura F.)
Gejala: daun berlubang dengan ukuran tidak pasti, serangan berat di musim kemarau, juga menyerang polong. Pengendalian: dengan peraikan kultur teknis, rotasi tanaman, penanaman serempak, perangkap hama kimiawi dan insektisida virtako. - Penggerek biji (Callosobruchus maculatus L)
Gejala: biji dirusak berlubang-lubang, hancur sampai 90%. Pengendalian: dengan membersihkan dan memusnahkan sisa-sisa tanaman tempat persembunyian hama. Benih kacang panjang diberi perlakuan minyak jagung 10 cc/kg biji. - Ulat bunga ( Maruca testualis)
Gejala: larva menyerang bunga yang sedang membuka, kemudian memakan polong. Pengendalian: dengan rotasi tanaman dan menjaga kebersihan kebun dari sisa-sisa tanaman. Disemprot dengan insektisida proclaim.
Penyakit
- Antraknose
Penyebab: jamur Colletotricum lindemuthianum. Gejala: serangan dapat diamati pada bibit yang baru berkecamabah, semacam kanker berwarna coklat pada bagian batang dan keping biji. Pengendalian: dengan rotasi tanaman, perlakuan benih sebelum ditanam dengan fungisida Dithane M-45 - Penyakit mozaik
Penyebab: virus Cowpea Aphid Borne Virus/CAMV. Gejala: pada daun-daun muda terdapat gambaran mosaik yang warnanya tidak beraturan. Penyakit ditularkan oleh vektor kutu daun. Pengendalian: dengan menggunakan benih yang sehat dan bebas virus, disemprot dengan insektisida yang efektif untuk kutu daun dan tanaman yang terserang dicabut dan dibakar. - Penyakit sapu
Penyebab: virus Cowpea Witches-broom Virus/Cowpea Stunt Virus. Gejala: pertumbuhan tanaman terhambat, ruas-ruas (buku-buku) batang sangat pendek, tunas ketiak memendek dan membentuk "sapu". Penyakit ditularkan kutu daun. Pengendalian: sama dengan pengendalian penyakit mosaik. - Layu bakteri
Penyebab: bakteri Pseudomonas solanacearum E.F. Smith. Gejala: tanaman mendadak layu dan serangan berat menyebakan tanaman mati. Pengendalian: dengan rotasi tanaman, perbaikan drainase dan mencabut tanaman yang mati.
SUMBER @ http://mangtolib.blogspot.com